Perguruan Attaqwa bersama dengan puluhan pondok pesantren di Jabodetabek mengikuti pelantikan Dewan Masyayikh dan Kick Off “Majelis Masyayikh Siap Melayani dan Stakeholder Meeting” yang dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) Nazarudin Umar secara bersama Majelis Masyayikh bertempat di Jakarta.
Menag Nazaruddin mengatakan, Majelis Masyayikh merupakan bentuk dari rekognisi negara terhadap kekhasan pendidikan pesantren melalui proses penjaminan mutu yang dilakukan dari, oleh, dan untuk pesantren. “Kita tidak perlu terlalu larut terhadap penilain yang dibuat berdasarkan kepentingan pihak tertentu, yang harus kita pahami bahwa kontribusi pesantren untuk Indonesia tidak hanya di bidang pendidikan. Karena memang pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga lembaga dakwah dan lembaga pemberdayaan masyarakat.
Menurut Menag Pemerintah sadar bahwa pesantren adalah lembaga yang memiliki kekhasan. Karena itu UU Pesantren tidak bermaksud menghilangkan kekhasankekhasan yang ada di pesantren. Hal-hal seperti penyusunan kurikulum pesantren yang berbasis kitab kuning, misalnya, itu diserahkan kepada pesantren, ucapnya.
Lebih lanjut Menag mengungkap bahwa Undang-Undang Pesantren juga memberi amanat kepada Majelis Masyayikh yang merupakan lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh untuk merumuskan dan menetapkan sistem penjaminan mutu pendidikan pesantren. Jadi saya kira peran Majelis Masyayikh ini sangat penting dan strategis, karena berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan yang ada di pesantren.
“Kick Off Majelis Masyayikh Siap Melayani” dan “Stakeholder Meeting”. Ini mengisyaratkan bahwa Majelis Masyayikh sudah siap untuk melayani. Saya berharap keberadaan Majelis Masyayikh ini benar-benar mampu menjamin mutu pendidikan yang ada di pesantren, tandas Menag. Penilaian yang diberikan mungkin saja karena adanya suatau kepentingan tertentu dari pihak tersebut yang bisa jadi merugikan, ucapnya. Menag menjelaskan bahwa Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen yang keanggotaannya berasal dari Dewan Masyayikh.
Ketua Dewan Masyayikh Perguruan, yang juga Pimpinan Perguruan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, menjelaskan bahwa peran Dewan Masyayikh Perguruan Attaqwa akan diperkuat. Jika secara nasional dan peraturan perundang-undangan Dewan Masyayikh bertanggungjawab penuh dalam penjaminan mutu pesantren, maka di Perguruan, penjaminan mutu mencakup pula pencapaian standar pendidikan sekaligus tercapainya pesantren ramah anak.
Kiai Irfan menegaskan pentingnya penjaminan mutu dalam pendidikan Pesantren sebagai upaya meningkatkan kualitas dan daya saing Pesantren. Menurutnya, penjaminan mutu adalah langkah konkret untuk memastikan pendidikan Pesantren dapat bersaing dan tetap mempertahankan kemandirian serta kekhasannya.
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan mandat UU Pesantren, Perguruan Attaqwa telah membentuk Dewan Masyayikh yang bertanggungjawab penuh dalam penyelenggaraan pesantren dan penjaminan mutu pesantren untuk seluruh pesantren yang bernaung di bawah Perguruan Attaqwa. SK Dewan Masyayik dapat diunduh DI SINI: SK Dewan Masyayikh PGA