PERGURUAN ATTAQWA

Mendorong hadirnya pendidikan yang aman, terbuka, inklusif, dan setara

Kegiatan

Perguruan Beri Apresiasi Pemenang Olimpiade Siswa Attaqwa

Perguruan Attaqwa memberikan apresasi kepada empat puluh delapan siswa pemenang Olimpiade Siswa Attaqwa 2024. Penyerahan piagam dan hadiah dilaksanakan pada Kamis (19/9) di Ruang Rapat Utama Yayasan Attaqwa.

Dalam laporannya, Ketua Pelaksana Olimpiade Siswa Attaqwa yang juga Sekretaris Perguruan Attaqwa, Dr. Khaerul Umam Noer, menyampaikan bahwa pelaksanaan OSA mulai dari tahap penyusunan soal hingga penilaian dilakukan oleh tim yang independent yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Menurutnya, tim independent ini sangat penting untuk dapat memberikan hasil yang objektif.

Setelah melalui proses evaluasi, setidaknya terdapat tiga masalah utama yang dipetakan dari OSA. Misalnya masih rendahnya literasi siswa, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tidak mampu memahami pertanyaan yang diajukan. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan OSA menggunakan standar Olimpiade Siswa Nasional sebagai barometer, sehingga soal-soal yang dibuat mengunakan metode HOTS. Terlebih lagi, dua puluh persen dari soal yang dibuat menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menjadi tantangan berat bagi siswa Attaqwa.

Lebih lanjut, dalam laporan evaluasi juga disampaikan bahwa banyak siswa tidak memahami strategi dalam OSN, hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang menjawab sembarangan, padahal setiap jawaban yang salah akan mengurangi nilai bobot akhir. Hal ini mengakibatkan beberapa siswa bahkan mencapai nilai kumulatif minus. Menurutnya, hal ini boleh jadi karena memang sekolah dan madrasah tidak menjelaskan soal strategi menjawab, atau boleh jadi karena keterbatasan waktu akhirnya siswa memilih untuk menjawab asal-asalan.

Sebagai Langkah intervensi, Perguruan Attaqwa akan mendorong setiap sekolah dan madrasah untuk membentuk science club, baik dalam bidang ilmu eksak dan ilmu sosial. Nantinya setiap bulan, Perguruan akan mengundang siswa yang tergabung dalam science club untuk mengikuti tryout yang diselenggarakan secara CBT oleh Perguruan. Diharapkan semakin sering siswa mengikuti kegiatan tryout, maka semakin terbiasa siswa untuk memecahkan soal yang diajukan, sehingga para siswa akan semakin terlatih dalam berpikir cepat dan taktis.

Laporan dan rencana tindaklanjut ini disambut baik oleh Pimpinan Perguruan. Dalam sambutannya, Pimpinan Perguruan, Dr. KH. Irfan Mas’ud, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan di Attaqwa tidak semata soal pengetahuan agama, tapi juga sains dan humaniora. Kegiatan Olimpiade Siswa Attaqwa yang dilaksanakan kemarin adalah bagian dari upaya Perguruan Attaqwa benchmarking kemampuan siswa, yang nantinya hasil dari OSA akan dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Menurutnya, benchmarking ini penting untuk tahu langkah apa yang harus diambil oleh Perguruan.

Bagi kiai Irfan, kegiatan OSA dapat dilihat sebagai upaya Attaqwa untuk melakukan analisis SWOT, untuk melihat apa kelebihan dan kelemahan sistem pendidikan di Attaqwa. Menurutnya, Attaqwa sudah kuat dalam bidang ilmu agama, misalnya prestasi siswa dan santri Attaqwa dalam kegiatan MTQ dan MQK, namun memang masih sangat lemah dalam bidang sains dan humaniora. Hal ini yang harus dilakukan intervensi khusus oleh Perguruan, salah satunya dengan membentuk science club.

Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip pendidikan di Attaqwa, sebagaimana digagas oleh Almaghfurillah KH. Noer Alie, bahwa membangun manusia harus didahulukan ketimbang membangun fasilitasnya. Hal ini tidak berarti fasilitas bangunan tidak penting, namun fasilitas bangunan tidak banyak manfaatnya jika yang mengisinya tidak punya kemampuan. Almaghfurillah memahami bahwa SDM itu sangat penting, dan itu sebabnya yang pertama kali dibangun adalah SDM guru, dan melalui para guru ini lah Attaqwa memiliki dampak langsung di masyarakat.

Terkait kemampuan literasi yang masih minim, meski persoalan ini adalah persoalan yang umum di Indonesia, Pimpinan mendorong agar semua sekolah dan madrasah untuk terus menggiatkan literasi. Mulai dengan mendorong siswa untuk giat membaca dan memahami apa yang dibaca, hingga membiasakan siswa untuk mengerjakan soal-soal dalam bahasa Inggris. Upaya mendorong literasi ini harus dilakukan bersama, sebab salah satu tantangan ke depan adalah bukan pada kemampuan membaca, namun memahami ide dasar dan argumentasi dari bacaan tandasnya.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada seluruh pemenang Olimpiade Siswa Attaqwa dan foto bersama dengan para pemenang. Perguruan Attaqwa mengucapkan selamat kepada seluruh peserta dan pemenang OSA 2024, semoga dapat terus meningkatkan prestasi dan kemampuannya, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya pada OSA 2025 mendatang

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *