Dalam rangka memperkuat program #KampusAman, Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Perguruan Attaqwa menggelar pelatihan keterampilan konseling calon konselor sebaya batch 2 yang berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (3/9). Kegiatan diikuti oleh 68 mahasiswa yang berasal dari seluruh fakultas di lingkungan UMJ.
Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Rektor 4 Bidang Kemahasiswaan, Dr. Septa Candra, M.H. Dalam sambutannya, Pak Septa mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh UPT. Layanan Konseling dan Psikologi Mahasiswa UMJ yang bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya membangun konselor pendamping sebaya. Menurutnya, dengan banyaknya kasus kekerasan dan krusialnya soal kesehatan mental, maka penting bagi para mahasiswa untuk belajar tentang bagaimana menjadi konselor untuk teman-teman sebaya.
Tampil sebagai narasumber adalah Dr. Ati Kusmawati, Psikolog dari UMJ dan Dr. Khaerul Umam Noer dari Perguruan Attaqwa. Dalam paparannya, Ati Kusmawati menjelaskan bahwa untuk mengatasi persoalan kekerasan, keberadaan layanan konseling sangat dibutuhkan, namun sumber daya yang tersedia sangat terbatas, apalagi cakupannya adalah kampus UMJ yang memiliki lebih dari 29 ribu mahasiswa. Untuk itu, dibutuhkan bantuan dari peer group untuk membantu, setidaknya dalam menerima laporan awal maupun untuk mendeteksi potensi terjadinya kekerasan.
Khaerul Umam menjelaskan tentang bagaimana melakukan asesmen terhadap korban kekerasan, apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, bagaimana menggali informasi, hingga meneruskan laporan baik ke UPT Layanan Konseling maupun ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di kampus. Dalam paparannya, banyak dijelaskan tentang contoh menerima laporan, dukungan psikologis awal bagi korban, dan bagaimana menindaklanjuti laporan.
Kegiatan ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari program filantropi pendidikan yang digagas oleh Perguruan Attaqwa, untuk menghadirkan kampus aman bagi semua sivitas akademika.
