Perguruan Attaqwa bekerjasama dengan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia wilayah Kabupaten Bekasi menyelenggarakan seminar Bela Negara dan Kurikulum Merdeka pada Senin-Selasa (10-11/6). Bertempat di Ruang Rapat Utama Yayasan Attaqwa, kegiatan seminar dengan tajuk “Menegaskan peran guru dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan karakter bangsa melalui dakwah islamiyah” dibuka langsung oleh Ketua Umum Yayasan Attaqwa, sekaligus Pimpinan Perguruan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud. Kegiatan diikuti oleh 134 peserta yang berasal dari madrasah dan sekolah di lingkungan Perguruan Attaqwa dan sekolah dan madrasah umum.
Dalam sambutannya, Pimpinan Perguruan menjelaskan bahwa hubungan antara bela negara dan pendidikan keislaman adalah dua sisi dari koin yang sama. Bahwa dalam Risalah pendidikan YP3I dinyatakan bahwa upaya pendidikan ditujukan untuk mendorong hadirnya masyarakat yang sejahtera dan negara yang kuat berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa untuk mendorong kemajuan suatu bangsa, maka mutlak diperlukan pendidikan yang kuat, dan untuk menghasilkan pendidikan yang kuat, maka mutlak diperlukan penanaman nilai-nilai keislaman, sehingga antara Islam dan negara adalah bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Kegiatan seminar selama dua hari ini menghadirkan enam narasumber, antara lain: Dr. H.M. Ikhwan Syahtaria yang menjelaskan tentang bela negara, bapak Hamin Anshari, guru penggerak, yang fokus pada filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, Dr. H. Abd. Rozak yang fokus pada pembelajaran berdiferensiasi, ibu Dian Rahmawati Khoir yang fokus pada pembuatan media pembelajaran, dan bu Hilda dan bapak Nurul Ihsan yang memandu tentang program Pintar Kemenag.