Perguruan Attaqwa mengadakan pertemuan dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Manggarai Timur (17/5). Pertemuan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas dan OPD P2KPP3A.
Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana pengembangan program #SekolahAman, yang selama ini hanya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Rencana kerjasama ini disambut hangat oleh Kepala DP2KBP3A, Jeffrin Haryanto. Menurutnya kerjasama dengan Perguruan merupakan langkah strategis untuk perlindungan anak, sebab salah satu tusi utama dari DP2KBP3A adalah bagaimana melakukan perlindungan secara aktif bagi anak.
Menurut Pak Jeffrin, selama ini kendala utama dalam perlindungan anak adalah kurangnya dukungan dari pihak di luar pemerintah dan koordinasi internal. Seringkali persoalan perlindungan anak dianggap tugas DP2KBP3A, padahal daya jangkau program-program DP2KBP3A sangat terbatas. Menurutnya, dengan kerjasama strategis ini, diharapkan mampu membuka ruang lebih dalam upaya perlindungan anak, utamanya anak di usia sekolah. DP2KBP3A sendiri menyatakan komitmen kuat untuk memfasilitasi seluruh program-program yang dijalankan oleh Perguruan di Manggarai Timur.
Dalam diskusi tersebut, Sekretaris Perguruan, yang juga associate professor di Universitas Muhammadiyah Jakarta, menjelaskan bahwa program #SekolahAman tidak hanya melibatkan Perguruan, namun juga kampus lain, seperti UMJ, Unikast, UI dan Unair. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perguruan juga “menitipkan” empat orang mahasiswa UMJ yang akan melakukan penelitian di Manggarai Timur terkait persoalan kesehatan reproduksi dan perlindungan anak.
Kerjasama dengan DP2KBP3A diharapkan mampu menambah stakeholder yang terlibat dalam program #SekolahAman, sehingga mampu memperluas daya jangkau. Sejauh ini Perguruan telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia wilayah Manggarai Timur.